Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Kau Hadir Seperti Gerimis

Kau Hadir Seperti Gerimis

Kau Hadir Sperti Gerimis
kau hadir seperti gerimis,miris
pernahkah kau tanya pada tuhan kenapa?
kau tercipta sebagai gerimis
kau hanya bisa menghadirkan sebagai tangis
hanya menyajikan hati teriris
tidakkah kau sadar baru saja kau memaksaku berciuman
dengan setan,dengan lawan
mengapa kau datang sebagai gerimis
kau tidak membasuh tapi hanya membasah di luka-luka menganga
lalu
kupayungi daun telingaku dengan daun jambu
agar tidak tertipu oleh rintikmu
bukannya aku berhati batu atau kau tak berhati salju
hanya saja kau gerimis
tak memiliki hati,membawa selusin jerit histeris
aku tak bisa berkhayal di bawahmu
aku takut basah
aku tak bisa bermandi ria di bawahmu
aku takut tak terbasuh
andai saja kau hadir tidak sebagai gerimis
sebagai hujan,sebagai batu,sebagai tanah,sebagai angin,mungkin
tapi kau menjelma sebagai rintik hujan yang kecil dan tipis
rupamu mungil tapi tragis
pernahkah kau lihat bunga jagung meringis?
oleh siapa? ya! gerimis.
walet-walet kecewa,nafas-nafas mendesah resah
menguncupkan hati yang hendak merekah
pernah kau dengar anak-anak menangis?
ya,para ibu takut akan hadirmu
sebagai gerimis kau tersenyum dengan tanyaku
lalu diam,lalu menunduk,lalu menengadah langit,lalu berlari,lalu
menangis,lalu menjerit,lalu meratap dan kembali diam
kenapa kau tatap mataku seperti gerimis?
"aku lahir sebagai isak,kau ubah aku jadi tangis"
saat kutumpahkan sedikit ringis
kuharap kau mendekapku
menyeka air mataku,membelai rambutku
mengelus pundakku,meletakkan aku di dadamu
"hanya kecewa yang kau ukir!"
kata-katamu menghenyakkan aku
disebelah permohonan maafku!
Open Comments

Post a Comment for "Kau Hadir Seperti Gerimis"