Tadarus Cinta
ayah tak menyangka
kalau mendung berani memamerkan wajah
dihadapnya
kalau cinta itu duka mengapa kita memintanya
kalau cinta itu tawa
kenapa kita selalu menutup muka
kau dengan mukena
aku dengan canda?
ayah tetap tak percaya
awan berani menebal hitam di wajah
dan kita terus hilang di antara
kabut hijau berselendang sutera
samar kulihat wajahmu menjauh
mengapa cintaku tak bisa menyatu
dengan dera yang hadir selalu dengan air mata yang menderu
terkadang kurasa kata tak pernah membantu
apalagi hanya membisu
kabut masih saja bergelayut di wajah ayah
paras tuanya selayak pasrah mendesah
dan lagi perasaan yang kita sebut cinta
hanya ode tentang awan yang menebal hitam
Open Comments
Close Comments
Post a Comment for "Tadarus Cinta"
Good comments are very needed