Aku Patut Membenci Dia
Sepertinya dia yang datang di antara kita
yang menyelip di sela rasa yang mulai kita pertanyakan
dia lihai sekali
menghunus tanya padamu, juga padaku
lalu masing-masing kita ragu pada rasa yang dulu kita janjikan
Aku adalah yang dulu kau puja
yang kau rindukan senyumnya
yang bisa kau terima segala kekurangannya
Kini, dari mana datangnya dia
yang mengacak-acak bundar cinta
yang merusak patung rasa
lalu mengukir batu menjadi meja segitiga
di tiap sudutnya ada aku, kau dan dia
Rasanya aku patut membunuhnya..
Pic: Source
*Thanks to Tere
Open Comments
Close Comments
Post a Comment for "Aku Patut Membenci Dia"
Good comments are very needed