Membayar Rindu
Aku juga pernah beberapa kali mencoba membayar rindu dengan memotong waktu sesekali
Menemuimu..
Menemuimu di penghujung-penghujung sempatku, menyalip-nyalip kesibukan yang berbaris macet di depanku.
Laksana lalu lintas Jakarta
Akh tak usah kusebutkan Jakarta, sebab aku tak lagi ingin menyentuhnya.
Hingar- bingarnya juga hanya mengingatkanku padamu, tak teredam, gemuruh gendang di hati yang memparadekan namamu.
Atau kucoba menyakitimu dengan sempurna saja? Kau tak pantas dilukai.
Pun dengan kata-kata. Sebab kau terlalu indah.
Bagi mereka yang mengerti indahmu.
Menemui bidadari untuk membayar rindu adalah caraku meminum air laut.
Aku tak yakin.
Sebab ada ketakutan.
Ya ketakutan yang teramat besar, yang kuburamkan dalam jeritan cintaku.
Aku menjerit sekeras itu untuk meredam gemetar dan gemeletuk gigiku di peluk dinginmu.
Open Comments
Close Comments
3 comments for "Membayar Rindu"
Good comments are very needed