ORANG TUA WAJIB TONTON AGAR TIDAK SALAH MENDIDIK ANAK || Alur Film Dead Poets Society
Alur Film Dead Poets Society |
Tujuh anak lelaki, Neil Perry (Robert Sean Leonard) anak yang memiliki orang tua super strict, Todd Anderson (Ethan Hawke) memiliki beban besar karena kakaknya alumni Welton adalah siswa berprestasi, Knox Overstreet (Josh Charles) sang penggila wanita, Charlie Dalton (Gale Hansen) murid yang paling nekat, Richard Cameron (Dylan Kussman), Steven Meeks (Allelon Ruggiero) dan Gerard Pitts (James Waterston) baru saja masuk Akademi Welton. Sekolah ini adalah sekolah berasrama yang menganut prinsip: Tradisi, Kehormatan, Disiplin, dan Prestasi.
Dead Poets
Society adalah film Amerika produksi 1989 yang bercerita tentang seorang
pengajar bahasa Inggris di sebuah sekolah khusus laki-laki pada 1950-an yang
memberi inspirasi muridnya untuk selalu membuat perubahan dalam hidup mereka
dan mengajak mereka tertarik puisi.
Film ini
memenangi Penghargaan Oscar untuk kategori Skenario Asli, dan juga nominasi
Pemeran Utama Pria Oscar untuk (Robin Williams), Sutradara Terbaik Oscar dan
Film Terbaik Oscar.
Scene film
diawali dengan acara penerimaan murid baru yang didampingi para orang tua
mereka. Todd dan Neil berada satu kamar. Dalam pertemuan singkat di kamar Neil,
mereka merokok bersama. Jalan film dimulai dari sini, sepertinya para murid
jengah dengan sekolah bergengsi ini. Namun, ayah Neil masuk ke kamar dan
memberitahukan bahwa Neil harus selesai tahun itu juga. Ayahnya juga mengatakan
kalau Neil, bisa melakukan apa saja bila ia telah lulus sekolah kedokteran.
Tapi sebelum itu, Neil tidak boleh membantah.
Hari itu
pelajaran dimulai dengan kimia, bahasa latin, trigonometri dengan tugas
segunung yang diberikan oleh masing-masing guru. Baru kemudian, mata pelajaran
bahasa Inggris yang diajarkan oleh Mr Keating. Mr Keating sendiri adalah alumni
Welton. Dia masuk dengan bersiul, mengelilingi murid dan keluar lagi. Para
murid keheranan, lalu mengikuti Mr Keating keluar kelas. Di scene legend inilah
tercipat frasa Carpe Diem. Dia menyuruh muridnya mentapi foto2 para alumni
dengan sederet prestasi mereka. Keating berbisik bahasa Latin Carpe Diem, atau
seize the day (seperti lagu Avenged Sevenfold) yang berarti petiklah hari.
Selesai
pelajaran, para murid keheranan dengan metode yang diajarkan oleh Keating. Satu
murid yang tidak nyambung dengan cara itu adalah Cameron. Malamnya, Knox berkunjung
ke salah satu rumah alumni, Danburry, dibawa oleh Dr Hager. Di rumah Danburry
dia bertemu dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh cinta. Sayangnya, wanita
itu adalah pacar dari anak Danburry.
Setelah para murid dibuat heran di pertemuan pertama, di pertemuan kedua Keating juga menyuruh para muridnya untuk merobek halaman pengantar buku mereka yang berjudul “memahami puisi”. Karena dia merasa puisi bukanlah seperti apa yang diterangkan oleh J. Evan Pitchard di buku itu. Definisi puisi seperti itu sangat membosankan. Sambil mengambil keranjang sampah, dia meminta muridnya untuk merobek halaman pengantar itu. Dalton yang pertama kali merobeknya diikuti oleh murid lain. Kegaduhan itu membuat McAllister, guru latin masuk dan mengira Keating tak ada di sana. Keating menerangkan bahwa puisi adalah bentuk gairah manusia dalam hidup. Pengobatan, Hukum, Bisnis, teknik sangat penting, tapi gairah lah yang membuat manusia tetap hidup. Saat makan malam, McAllister mengingatkan Keating kalau mengajarkan Free thingking pada usia 17 tahun adalah sebuah kekeliruan.
Neil menemukan profil lawan Keating. Ternyata saat bersekolah di Welton dia adalah seorang kapten sepakbola, editor dan anggota Dead Poets Society.
Neil dan
teman-temannya menanyakan pada Keating apa itu Dead Poets Society. Keating
menjelaskan kalau itu ada grup Keating dan teman-temannya membacakan puisi di
sebuah gua. Namun dia mengingatkan, kalau hal itu bakal membuat Neil dan
teman-temannya dapat masalah. Neil dan Dalton sepertinya terbakar oleh
kata-kata Keating.
Malamnya mereka
bertujuh pergi ke sebuah gua dan mulai menghidupkan tradisi baca puisi bersama
seperti yang pernah dilakukan angkatan Keating. Tampaknya semua mereka
menikmati acara pertemuan di gua itu. Bahkan Cameron dan Todd juga mulai
tertarik.
Pelajaran-pelajaran
berikutnya bersama Keating sangat menggairahkan para murid. Keating berdiri di
atas mejanya. Para murid keheranan dan mengatakan kalau para murid harus selalu
berdiri di tempat dan ketinggian berbeda agar memandang segala sesuatunya dari
berbagai sudut pandang. Keating menugaskan muridnya untuk membuat puisi dan
membacakannya di depan kelas pada pertemuan berikutnya.
Saat sedang
mengerjakan tugas, Todd didatangi oleh Neil dan bilang kalau Neil bakal
mengikuti audisi drama Shakespeare. Todd mengatkan kalau Neil harus minta izin
orang tuanya. Tapi Neil mengabaikannya, dia bilang ini adalah saatnya dia ingin
mengikuti kata hatinya. Di tempat lain, Knox, kabur dari asrama untuk menemui
Chris, gadis yang ditemuinya di rumah Danburry. Patah hatinya, ketika Chris
malah digendong oleh Chet Danburry. Di pertemuan berikutnya dengan Keating,
murid kembali dibuat heran karena harus menyatukan puisi denga sepakbola.
Neil akhirnya
diterima dan mendapatkan peran utama drama. Dia menulis surat palsu kepada
sutradara drama, mengatasnamakan ayah dan kepala sekolahnya bahwa Neil telah
mendapat restu untuk ikut bermain drama.
Berikutnya
adalah adalah salah satu scene legend, dimana Keating meminta muridnya untuk
membacakan tugas puisi yang di berikan. Sampai akhirnya giliran Todd. Keating
seperti menghipnotis Todd yang pemalu dan pendiam jadi seorang murid gahar dan
barbar. Hal itu berlanjut ke pertemuan mereka berikutnya di gua dimana Todd
menjadi lebih riang dan aktif bicara.
Knox
memberanikan diri menelepon Chris. Meski harus dimusuhi Keluarga Danburry dan
bakal dibunuh ayahnya, Knox bergumam, Carpe Diem, seize the day, petiklah hari.
Dalam percakapan telepon itu, Chris mengundangnya ke pesat yang diadakan oleh
Chet, di rumahnya. Padahal Chet adalah pacar Chris.
Pertemuan
berikutnya, Keating mengajari muridnya dengan metode aneh di lapangan kelas.
Hal itu diamati kepala sekolah dari jauh.
Knox memberanikan
diri mendatangi pesta Chet dan Chris. Yang akhirnya membuat Knox dihajar Chet
karena mencium kening Chris. Dalton membawa 2 orang wanita ke gua rahasia
mereka agar pembacaan-pembacaan puisi mereka semakin terjiwai.
Charlie dengan
nekat memasukkan artikel ke harian sekolah, yang menyatakan sekolah mereka
harus menerima siswa wanita. Charlie menulisnya dengan menggunakan nama samaran
Nuwanda. Hal itu membawa bencana. Charlie Dalton dihukum oleh kepala sekolah.
Bokongnya dipukul pakai kayu sampai Charlie menjerit kesakitan. Tapi Dalton
tetap merahasiakan tentang Dead Poets Society.
Keating
dipanggil kepala sekolah dan mengingatkan bahwa kurikulum sudah tepat, jadi
jangan mengubahnya dengan hal-hal aneh. Keating mendatangi Dalton dan
mengingatkannya untuk tetap waspada karena Carpe diem tida bisa ditelan
mentah-mentah. Murid juga harus
mencernanya agar tidak kehilangan kesempatan emas bersekolah.
Neil
mendapatkan peran utama drama Shakespeare. Tapi saat hendak mengabarinya pada
teman-temannya, ternyata ayahnya sudah ada di kamar. Ayahnya tahu kalau ia
bermain drama karena salah satu pameran drama itu adalah anak dari teman ayah
Neil. Ayahnya meminta Neil untuk membatalkan drama itu. Terjadi perdebatan
hingga akhirnya Neil mengalah dan mengatakan ia akan mundur.
Galau, Neil
menemui Keating di kamarnya. Keating mengatakan kalau ia harus jujur dan
terbuka pada ayahnya. Neil sendiri tidak punya keberanian untuk bicara terus
terang pada ayahnya. Keating mengatakan Neil harus berani. Tapi Neil sudah bisa
menebak apa yang akan dikatakan ayahanya. Padahal berakting adalah
kebahagiaannya. Knox menemui Chris di sekolahnya, memberi bunga dan minta maaf.
Tapi Chris meninggalkan Knox.
Esoknya,
Keating menemui Neil untuk menanyakan kembali apa Neil sudah bicara pada ayahnya.
Neil bilang ia sudah cerita pada ayahnya dan ayahnya tidak suka tapi Neil
dibiarkan untuk bermain drama. Ayah Neil akan pergi ke Chicago selama 4 hari.
Keating ragu dengan perkataan Neil. Di sisi lain, Knox berhasil membuat Chris
pergi bersamanya menghadiri acara drama Neil.
Acara drama
Neil berjalan sukses, tapi ia menjadi pucat dan ketakutan ketika melihat
ayahnya di sana. Ayahnya membawa Neil pulang ke rumah dengan raut marah. Di
situ Keating tersadar kalau Neil sebenarnya berbohon kalau ia telah meminta
izin ayahnya untuk main drama itu.
Di rumahnya,
Neil habis dimarahi ayahnya. Sayangnya Neil sama sekali tak berani mengakatan
sepatah katapun. Neil akan ditarik dari Welton dan akan disekolakan di akademi
militer lalu melanjut ke Harvard. Neil ingin mengutarakan isi hatinya, tapi
lidahnya beku sampai ayahnya berlalu. Ibunya coba menenangkan Neil, tapi dengan
senyum misterius, ia bilang dia baik2 saja.
Ayah dan ibunya
pergi tidur. Neil membuka jendela dan meletakkan mahkota yang dia dapat dari
peran dramanya di depa jendela. Menutup mata lalu menarik nafas dalam-dalam. Lalu dengan perlahan Neil berjalan ke ruangan
bawah rumahnya, mengambil pistol dan menembakkan ke kepalanya. Neil bunuh diri.
Todd Anderson, teman sekamar Neil yang paling terpukul. Terlebih Keating yang
melihat bukunya di laci meja Neil. Dia merasa bersalah karena merasa bunuh diri
Neil terinspirasi darinya.
Bunuh diri Neil
membuat geger sekolah. Para orang tua dikabari. Keluarga Neil menuntut
penyelidikan penyebab bunuh diri anaknya. Dead Poets Society gempar. Karena
mereka adalah target yang pasti bakal dikejar. Charlie menghajar Cameron karena
memberitahu semuaya pada kepala sekolah. Cameron berdalih karena ia harus
menyelamatkan diri dan Keating adalah orang yang bertanggung jawab atas itu
semua.
Charlie Dalton
dikeluarkan dari sekolah karena banyaknya masalah, seperti artikel tak pantas,
memukul Cameron dan mengikuti Dead Poets Society. Giliran Todd masuk ruangan
kepala sekolah. Di sana sudah ada ayah dan ibunya. Kepala sekolah sudah
menyelidiki Dead Poets Society dan mengatakan Keating telah menghasut Neil
untuk tetap ikut drama meski tahu kalau orang tua Neil bakal sangat marah. Todd
dan teman-temannya harus menandatangi petisi agar Keating dipecat dari sekolah
tersebut. Dari luar, tampak guru Latin McAllister meniru cara belajar Keating
dengan membawa para muridnya belajar di luar.
Karena Keating
dipecat, kepala sekolah sendiri yang mengambil alih kelasnya sampai ujian. Lalu
Keating masuk ke ruangan kelas hendak mengambil barang-barangnya. Kepala
sekolah mengabaikan Keating dan menyuruh Cameron untuk membaca pengantar
Pitchard. Tapi mereka semua heran karena pengantar itu sudah mereka robek.
Scene terakhir
ini yang paling epic. Saat hendak
berlalu, Todd tak mampu lagi menahan.
Dia berdiri dan mengatakan kalau mereka dipaksa menandatangani pemecatan
Keating. Hal yang membuat kepala sekolah murka dan menyuruh Todd untuk diam
dengan ancaman dikeluarkan dari sekolah. Kepala sekolah juga terang-terangan
mengusir Keating agar segera pergi.
Seperti hilang rasa takut lalu para murid berdiri di atas meja sambil mengucapkan, O captain, my captain. Di balas Keating dengan terimakasih penuh haru. Film pun selesai.
Post a Comment for "ORANG TUA WAJIB TONTON AGAR TIDAK SALAH MENDIDIK ANAK || Alur Film Dead Poets Society"
Good comments are very needed