Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Yo Te Amo

Yo Te Amo



Yo Te Amo
Malam makin meninggi, detak waktu pun terus melaju pergi. Mengiringi, kita yang kini telah menjauh melangkahkan kaki saling membelakangi dan menjauhi.

Jarum jam berputar, alur waktu masih terus bergulir. Dengan getir yang masih saja selalu betah untuk mampir. Dari kita yang telah sekian lama saling tersingkir.

Khawatir, dan langit yang masih juga mengundang petir. Amatir, mungkin kita masih terlalu pemula untuk menyikapi duka yang tak kunjung untuk mangkir.

Hujan masihlah air, malam juga masilah tentang gelap. Dan kita, yang juga telah berakhir terus berjuang untuk melupakan semuanya dalam lelap.

Kadang, aku bertanya lirih pada pedih, perihal tentangmu yang mungkin masih saja selalu bersedih.

Tapi, semoga aku salah. Semoga aku salah mendefinisikan risalah hatiku yang telah lama kalah.

Mungkin aku adalah masalah, bagimu yang selalu kubuat mengeluh dalam resah. Dan hatimu yang selalu merasa kusut antah berantah.

Jika memang inilah adanya yang terbaik bagi kita berdua, terpisah jauh dengan luka yang masih menganga. Aku mengerti, mungkin tak hanya aku saja yang tengah menahan amuk sesak di dada.

Dan bila rasa rindu itu saat ini tengah hadir di tempatmu, atau kapanpun hadirnya rasa itu. Cobalah keluar dari tempat pembaringanmu untuk menatap cahaya gemerlap bintang yang berbaris di atas langit malammu.

Tunjuklah satu, sekalipun itu yang cahanya paling pilu. Dan tutuplah matamu, rasakan semua sisa cinta yang masih diriku punya di hatimu.

Semoga itu cukup untuk menghantarkan kembali semua sisah cintamu. Semoga itu cukup untuk memulangkan semuanya kembali, rasa, dari semua air matamu yang pernah diriku cipta sewaktu masih di sini.

Dan dengarkanlah sebuah lagu yang pernah membuat dirimu bersandar di bahu ini, yang pernah kita berdua dengarkan sewaktu hatimu masih tertinggal di sini.

Yo te amo ...

Noer Zacky_
Open Comments

Post a Comment for "Yo Te Amo"